|
Firman Utina (lahir di Manado, Sulawesi Utara, 15 Desember 1981; umur 33 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia berdarah Gorontalo yang berposisi sebagai gelandang tengah.[1][2] Saat ini ia bermain untuk tim Persib Bandung di Liga Super Indonesia dan juga mewakili negara dalam Timnas sepak bola Indonesia.[2]
Dengan tinggi badan 165 cm,[2] ia dikenal sebagai pemain yang memiliki akselerasi dan daya jelajah yang tinggi di lapangan tengah sehingga menjadi salah satu pemain tidak tergantikan dalam beberapa tahun terakhir.[3] Karena penampilannya itu pula ia beberapa kali mendapatkan predikat sebagai pemain terbaik,[3] salah satunya ketika pertandingan Indonesia melawan Bahrain di Piala Asia 2007.
Dengan tinggi badan 165 cm,[2] ia dikenal sebagai pemain yang memiliki akselerasi dan daya jelajah yang tinggi di lapangan tengah sehingga menjadi salah satu pemain tidak tergantikan dalam beberapa tahun terakhir.[3] Karena penampilannya itu pula ia beberapa kali mendapatkan predikat sebagai pemain terbaik,[3] salah satunya ketika pertandingan Indonesia melawan Bahrain di Piala Asia 2007.
Firman Utina memulai karir sepakbolanya di klub Sepakbola Indonesia
Muda dan kemudian pindah ke klub lain bernama Bina Taruna. Berkat kerja
kerasnya untuk terus rajin berlatih membuat dirinya menjadi semakin
mahir dalam permainan sepakbolanya. Sehingga dalam kurun waktu tiga
tahun bersama klub Bina Taruna, ia kemudian direkrut oleh klub Persma
Junior, salah satu tim semi-profesional yang ada di daerah Manado pada
saat itu dengan asuhan pelatih Benny Dollo.[5]
Dengan progres Firman yang terus meningkat, membuat pelatih Benny Dollo tidak ragu dengan kemampuannya dan bertekat untuk selalu mengikutkannya di mana pun Benny Dollo menjadi pelatih tim sepakbola, terutama ketika Benny Dollo menjadi pelatih tim sepakbola Persita Tangerang dan juga ketika Benny Dollo menjadi pelatih Timnas Indonesia.Seperti kebanyakan pemain lainnya, Firman Utina (30) ternyata juga punya cita-cita menjadi pemain PERSIB Bandung. Karena itu, ia merasa senang ketika Pelatih Djadjang Nurdjaman meminangnya menjelang Liga Super Indonesia (LSI) 2012/2013. "Bergabung dengan tim besar adalah cita-cita setiap pemain. Karena PERSIB tim besar, ketika tawaran datang, ya saya harus menerimanya," kata gelandang tim nasional kelahiran 15 Desember 1981 ini. Memiliki daya jelajah tinggi, olah bola mumpuni, visi bermain baik yang didukung jiwa kepemimpinan, Djadjang memproyeksikan Firman menjadi sosok sentral di lini tengah PERSIB. Pemain yang sudah berkelana ke sujumlah klub dari mulai Persita Tangerang, Arema Malang, Pelita Jaya, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC Palembang ini diharapkan bisa penyeimbang dan motor permainan PERSIB pada LSI 2013. Tentang proyeksi Djadjang, Firman yang bertekad mempersembahkan prestasi terbaik untuk PERSIB, malah memilih merendah. Menurutnya, melihat komposisi pemain PERSIB, kolektivitas permainan lebih bisa diandalkan ketimbangkan mengandalkan dirinya sendiri. "PERSIB punya pemain bagus, termasuk pemain muda seperti Atep. Saya yakin, kalau kolektivitas terjalin baik, PERSIB bisa (meraih prestasi)," ujar pemain yang identik dengan nomor punggung 15 ini.
Dengan progres Firman yang terus meningkat, membuat pelatih Benny Dollo tidak ragu dengan kemampuannya dan bertekat untuk selalu mengikutkannya di mana pun Benny Dollo menjadi pelatih tim sepakbola, terutama ketika Benny Dollo menjadi pelatih tim sepakbola Persita Tangerang dan juga ketika Benny Dollo menjadi pelatih Timnas Indonesia.Seperti kebanyakan pemain lainnya, Firman Utina (30) ternyata juga punya cita-cita menjadi pemain PERSIB Bandung. Karena itu, ia merasa senang ketika Pelatih Djadjang Nurdjaman meminangnya menjelang Liga Super Indonesia (LSI) 2012/2013. "Bergabung dengan tim besar adalah cita-cita setiap pemain. Karena PERSIB tim besar, ketika tawaran datang, ya saya harus menerimanya," kata gelandang tim nasional kelahiran 15 Desember 1981 ini. Memiliki daya jelajah tinggi, olah bola mumpuni, visi bermain baik yang didukung jiwa kepemimpinan, Djadjang memproyeksikan Firman menjadi sosok sentral di lini tengah PERSIB. Pemain yang sudah berkelana ke sujumlah klub dari mulai Persita Tangerang, Arema Malang, Pelita Jaya, Persija Jakarta dan Sriwijaya FC Palembang ini diharapkan bisa penyeimbang dan motor permainan PERSIB pada LSI 2013. Tentang proyeksi Djadjang, Firman yang bertekad mempersembahkan prestasi terbaik untuk PERSIB, malah memilih merendah. Menurutnya, melihat komposisi pemain PERSIB, kolektivitas permainan lebih bisa diandalkan ketimbangkan mengandalkan dirinya sendiri. "PERSIB punya pemain bagus, termasuk pemain muda seperti Atep. Saya yakin, kalau kolektivitas terjalin baik, PERSIB bisa (meraih prestasi)," ujar pemain yang identik dengan nomor punggung 15 ini.
0 comments:
Post a Comment