
Djadjang Nurdjaman membeberkan apa yang akan dilakukannya bersama Emral Abus untuk meredam tuan rumah Ayeyawady United
FC dalam laga kedua fase Grup H AFC Cup 2015 di Yangon, Rabu 11 Maret
2015. Duet pelatih Persib ini terus merumuskan siasat untuk
mempermalukan lawannya itu di depan suporternya sendiri.
Pertama, soal skema permainan yang akan diterapkannya nanti, Djanur yang di kompetisi antarklub Asia berstatus sebagai asisten pelatih ini tetap akan mempertahankan skema permainan 4-2-3-1 yang selama ini sangat diandalkannya. Skema ini terbukti membuat Persib di tangan Djanur dalam dua musim terakhir berubah jadi klub yang cukup ditakuti lawan-lawannya.
"Soal skema tak akan jauh berbeda dengan yang selama ini kita terapkan, 4-2-3-1 yang bisa berubah jadi 4-3-3 dalam prakteknya," ungkap Djanur sesaat sebelum keberangkatan rombongan tim menuju Kota Yangon di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Minggu 8 Maret 2015.
Dalam skema 4-2-3-1, Djanur kemungkinan akan kembali memainkan kuartet Tony Sucipto, Supardi Nasir, Ahmad Jufriyanto, dan Vladimir Vujovic untuk membentengi pertahanan bersama kiper I Made Wirawan. Komposisi mereka di lini belakang Persib selama ini seolah sulit tergantikan.
Di sektor tengah, Djanur memiliki banyak alternatif untuk menempatkan dua pemain di posisi gelandang jangkar. Hariono, Dedi Kusnandar, M. Taufiq, dan Firman Utina selama ini kerap bergantian dimainkan di posisi jangkar. Tugas dua gelandang jangkar ini adalah menopang trio gelandang yang lebih difokuskan untuk menyerang.
Ketiga pemain tersebut biasanya adalah Makan Konate, Atep atau Tantan di sisi kiri, dan M. Ridwan di kanan. Mereka akan bahu membahu mendampingi kinerja striker tunggal yang kemungkinan ditempati Tantan atau Yandi Sofyan Munawar yang sukses menunjukan kemampuannya sebagai penyerang masa depan Persib saat mencetak gol pamungkas ke gawang New Radiant.
Meski tak akan mengubah sistem permainan, namun Djanur menyatakan akan sedikit melakukan perubahan karakter bermain dari yang cenderung menyerang jadi bertahan. Tapi Djanur menegaskan, hal itu jangan diterjemahkan jika Persib akan memainkan sepak bola negatif demi memuluskan target membawa pulang poin dari Kota Yangon.
"Main di kandang lawan, mungkin kita akan menunggu. Sedikit lebih fokus ke pertahanan, tapi bukan berarti kita akan menerapkan permainan bertahan. Cenderung lebih ke menunggu, lalu kita tekan balik saat ada kesempatan serangan balik cepat," bebernya.
Pertama, soal skema permainan yang akan diterapkannya nanti, Djanur yang di kompetisi antarklub Asia berstatus sebagai asisten pelatih ini tetap akan mempertahankan skema permainan 4-2-3-1 yang selama ini sangat diandalkannya. Skema ini terbukti membuat Persib di tangan Djanur dalam dua musim terakhir berubah jadi klub yang cukup ditakuti lawan-lawannya.
"Soal skema tak akan jauh berbeda dengan yang selama ini kita terapkan, 4-2-3-1 yang bisa berubah jadi 4-3-3 dalam prakteknya," ungkap Djanur sesaat sebelum keberangkatan rombongan tim menuju Kota Yangon di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Minggu 8 Maret 2015.
Dalam skema 4-2-3-1, Djanur kemungkinan akan kembali memainkan kuartet Tony Sucipto, Supardi Nasir, Ahmad Jufriyanto, dan Vladimir Vujovic untuk membentengi pertahanan bersama kiper I Made Wirawan. Komposisi mereka di lini belakang Persib selama ini seolah sulit tergantikan.
Di sektor tengah, Djanur memiliki banyak alternatif untuk menempatkan dua pemain di posisi gelandang jangkar. Hariono, Dedi Kusnandar, M. Taufiq, dan Firman Utina selama ini kerap bergantian dimainkan di posisi jangkar. Tugas dua gelandang jangkar ini adalah menopang trio gelandang yang lebih difokuskan untuk menyerang.
Ketiga pemain tersebut biasanya adalah Makan Konate, Atep atau Tantan di sisi kiri, dan M. Ridwan di kanan. Mereka akan bahu membahu mendampingi kinerja striker tunggal yang kemungkinan ditempati Tantan atau Yandi Sofyan Munawar yang sukses menunjukan kemampuannya sebagai penyerang masa depan Persib saat mencetak gol pamungkas ke gawang New Radiant.
Meski tak akan mengubah sistem permainan, namun Djanur menyatakan akan sedikit melakukan perubahan karakter bermain dari yang cenderung menyerang jadi bertahan. Tapi Djanur menegaskan, hal itu jangan diterjemahkan jika Persib akan memainkan sepak bola negatif demi memuluskan target membawa pulang poin dari Kota Yangon.
"Main di kandang lawan, mungkin kita akan menunggu. Sedikit lebih fokus ke pertahanan, tapi bukan berarti kita akan menerapkan permainan bertahan. Cenderung lebih ke menunggu, lalu kita tekan balik saat ada kesempatan serangan balik cepat," bebernya.






0 comments:
Post a Comment