Menpora RI, Imam Nahrawi, meminta pelaksanaan kick-off Indonesia Super League (ISL) 2014 ditunda hingga dua pekan ke depan. Hal itu disampaikan Imam pada konferensi pers di Senayan, Jakarta, Rabu (18/2).
Pada acara tersebut, hadir pula Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Nur Aman, Dirjen Imigrasi Iman Suroso dan pejabat lainnya.
"Keputusan kita, kick off harus ditunda selama dua minggu agar PT Liga memenuhi syarat-syarat yang diminta Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)," kata Imam dilansir dari kemenpora.go.id.
Imam berdalih, keputusan tersebut diambil karena operator liga tertinggi di Indonesia belum merampungkan persyaratan yang diminta oleh BOPI. Padahal pihak BOPI sudah meminta sejak jauh-jauh hari sebelum kick off akan berlangsung.
Menurutnya, sejak April 2014 BOPI sudah berkirim surat ke induk cabang olah raga, di antaranya PT Liga untuk segera mengirimkan data persyaratan penyelenggaraan kompetisi. Namun, surat belum pernah direspons.
"Bahkan saat dikirim surat lagi Januari 2015. BOPI berusaha melakukan komunikasi proaktif, hingga 13 Februari 2015 deadline akhir, data yang diterima baru 30 persen. Surat permintaan rekomendasi dari PT Liga hanya empat hari sebelum kick off, padahal persyaratannya belum dipenuhi. BOPI menilai belum layak. Karena itu, diberikan waktu dua minggu hingga 4 Maret 2015," ungkapnya.
Dari keputusan tersebut, pihaknya telah meluncurkan surat ke Mabes Polri untuk pemberitahuan bahwa izin keramaian PT Liga harus berkoordinasi dulu dengan BOPI.
"Kita rilis penundaan ini biar publik tahu. Ini momentum yang tepat untuk memulai sesuatu dengan profesional. Ayo kita mulai sesuatu dengan cara yang baik agar ke depan apapun yang kita hadapi harus sesuai aturan main," kata Imam.
Mengenai risiko penundaan, Imam Nahrawi merespons bahwa hal tersebut adalah sebuah konsekuensi yang harus dimaklumi masyarakat. "Ada sebagian yang tidak senang dengan keputusan ini. Namun jika ini dilakukan, nanti ke depan hasilnya bagus," terangnya.
(persib.co.id)
0 comments:
Post a Comment