Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Rhisa Adi Wijaya, masih belum bisa memutuskan berapa kerugian yang dialami klubnya, menyusul penundaan kompetisi ISL 2015. Namun demikian, PERSIB BANDUNG sudah mengutarakannya kepada pihak sponsor secara verbal.
Menpora Imam Nahrawi sudah secara resmi mengumumkan untuk menunda kompetisi ISL sampai dua pekan ke depan. Alasan penundaan itu disebabkan klub-klub ISL maupun PT Liga Indonesia belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan berdasarkan standar regulasi FIFA, AFC, maupun UU SKN.
"Kami belum bisa bilang rugi atau tidak karena belum ada jadwal yang pasti dari PT Liga," kata Risha, ketika dihubungi Lensa Persib, Kemarin Rabu (18/2/2015).
Hal ini diungkapkan dia karena bujeting dari klub sendiri belum melewati jumlah dari bujeting 12 bulan. Ia mengatakan, Persib selalu memperhitungkan satu kompetisi dengan pembiayaan 12 bulan. Padahal kompetisi sendiri digelar selama 10 bulan.
"Oleh karena itu kita harus melihat jadwalnya dulu. Dan, jadwalnya sendiri belum pasti. Kami (klub) kan masih menunggu arahan dari PT Liga," tambahnya.
Begitu soal produksi tiket kick-off ISL yang kabarnya sudah habis terjual. "Memang dalam persiapan pertandingan, klub biasanya mengeluarkan biaya awal untuk produksi tiket. Tapi, karena pertandingan ditunda, tiket 'kan masih bisa digunakan di lain waktu. Jadi untuk kerugian sebenarnya belum terlalu signifikan,"paparnya.
"Terkait sponsor, penundaan kompetisi ini sebenarnya menjadi concern mereka. Tapi mereka mengerti karena ini diluar dari kontrol klub. Sejak ada penundaan pun sebenarnya kami sudah berbicara langsung dengan mereka," katanya.
"Intinya kami masih menunggu surat resmi dari PT Liga terkait penundaan ini. Supaya kami bisa menyampaikan ini kepada vendor dan sponsor-sponsor kami."
"Harapan kami tentu kompetisi ini bisa berjalan. Tapi masalah harapan untuk cepat digelar? kami tidak bisa berandai-andai untuk itu. Karena ini sudah masuk dalam ranahnya PT. Liga. Kami juga tidak bisa mengimbau klub lain (supaya cepat mengumpulkan data) karena kami hanya bisa mengikuti arahan dari PT Liga."
0 comments:
Post a Comment