TEMPO.CO, Bandung - Kendati sudah "jamuran" merumput di kancah sepak bola di Indonesia, bomber
anyar Persib Bandung, Ilija Spasojevic, ternyata pernah merasakan aroma
persaingan kompetisi antarklub kasta tertinggi di Eropa, UEFA Champions
League atau Liga Champions Eropa, meski hanya sampai babak kualifikasi.
Selepas menyelesaikan semua administrasi kepindahannya dari Pelita Bandung Raya (PBR), Ilija Spasojevic akhirnya diperkenalkan sebagai bomber anyar Persib di Graha Persib, Jakarta, Selasa, 24 Maret 2015. Maung Bandung menjadi klub keenam Spaso selama berkarier di Indonesia.
Spaso--panggilan akrab Spasojevic--sempat berkostum Dinamo Tbilisi, klub ternama asal Georgia, pada 2007 hingga 2009. Tepatnya pada 2008, Spaso mencicipi debut perdananya di Liga Champions ketika menghadapi Panathinaikos, klub kondang asal Yunani, meskipun timnya harus tumbang 3-0.
Walaupun sudah bermain di kompetisi dengan level tertinggi, mantan pemain tim nasional Montenegro U-21 itu tetap menganggap momentum bergabungnya dia dengan Persib merupakan pengalaman paling berkesan dalam sejarah kariernya.
"Saya bermain di Eropa selama delapan tahun dan pernah bermain di Liga Champion Eropa, tapi inilah karier terbesar saya saat bisa bergabung bersama Persib. Dengan pemainnya yang bagus dan suporternya yang luar biasa dan dikenal dengan sejarah timnya,” ujar Spaso.
Pemain berusia 27 tahun itu tidak menyangkal bahwa penyebab dia menyeberang ke Persib dari sang rival sekota, PBR, adalah karena keberadaan Vladimir Vujovic, yang menempati posisi bek di Persib. Meski begitu, fanatisme bobotoh juga menjadi alasan lain dia menerima pinangan Maung Bandung.
Selama empat tahun di Indonesia, Spaso memang sudah banyak mengetahui kiprah bobotoh dalam mendukung Persib. "Namun yang paling utama adalah bobotoh. Saya sudah tidak sabar bermain di hadapan bobotoh. Saya sering menonton teve dan melihat atmosfer bobotoh yang luar biasa," ujarnya
Selepas menyelesaikan semua administrasi kepindahannya dari Pelita Bandung Raya (PBR), Ilija Spasojevic akhirnya diperkenalkan sebagai bomber anyar Persib di Graha Persib, Jakarta, Selasa, 24 Maret 2015. Maung Bandung menjadi klub keenam Spaso selama berkarier di Indonesia.
Spaso--panggilan akrab Spasojevic--sempat berkostum Dinamo Tbilisi, klub ternama asal Georgia, pada 2007 hingga 2009. Tepatnya pada 2008, Spaso mencicipi debut perdananya di Liga Champions ketika menghadapi Panathinaikos, klub kondang asal Yunani, meskipun timnya harus tumbang 3-0.
Walaupun sudah bermain di kompetisi dengan level tertinggi, mantan pemain tim nasional Montenegro U-21 itu tetap menganggap momentum bergabungnya dia dengan Persib merupakan pengalaman paling berkesan dalam sejarah kariernya.
"Saya bermain di Eropa selama delapan tahun dan pernah bermain di Liga Champion Eropa, tapi inilah karier terbesar saya saat bisa bergabung bersama Persib. Dengan pemainnya yang bagus dan suporternya yang luar biasa dan dikenal dengan sejarah timnya,” ujar Spaso.
Pemain berusia 27 tahun itu tidak menyangkal bahwa penyebab dia menyeberang ke Persib dari sang rival sekota, PBR, adalah karena keberadaan Vladimir Vujovic, yang menempati posisi bek di Persib. Meski begitu, fanatisme bobotoh juga menjadi alasan lain dia menerima pinangan Maung Bandung.
Selama empat tahun di Indonesia, Spaso memang sudah banyak mengetahui kiprah bobotoh dalam mendukung Persib. "Namun yang paling utama adalah bobotoh. Saya sudah tidak sabar bermain di hadapan bobotoh. Saya sering menonton teve dan melihat atmosfer bobotoh yang luar biasa," ujarnya
0 comments:
Post a Comment